Kita hidup dalam era paradoks. Akses terhadap informasi seolah tak terbatas, namun kedaulatan pikiran kita justru berada di bawah ancaman terbesar dalam sejarah. Penjajahan tidak lagi terjadi secara fisik, melainkan secara mental melalui hegemoni yang halus dan tak terlihat.
Di abad ke-21, ancaman ini bermanifestasi nyata sebagai "telescreen" Orwellian di genggaman kita (gadget dan AI). Namun, penjajahan mindset ini sejatinya jauh lebih dalam. Ia adalah hegemoni eksternal komprehensif yang telah lama menyusup dan merongrong 11 pilar peradaban kita: mulai dari bahasa, aksara, tatanan sosial, ekonomi, politik, pengetahuan, filsafat, hingga sistem keyakinan.
Gadget dan AI hanyalah alat 'brainwash' terbaru yang menyempurnakan hegemoni tersebut. Kita mengira teknologi ini adalah alat kita, padahal kita yang sedang diperalat oleh sistem yang lebih besar. Kita terkurung di dalam Gua Peradaban, mengira bayang-bayang di layar dan mindset kolektif kita adalah satu-satunya kebenaran.